Seri Arbain Annawawiyah - Hadits Keduapuluhdelapan
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc -
9 years ago
Suatu ketika Rosulullah berwasiat kepada para sahabat: saya wasiatkan supaya kalian bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meskipun dipimpin oleh hamba sahaya. Barangsiapa diantara kalian yang masih hidup diantara kalian setelahku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka berpeganglah kalian dengan sunnahku dan sunnah pada khulafaur Rosyidin setelahku. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Jauhilah setiap perkara yang diada-adakan. Karena setiap bidah itu sesat. Demikian wasiat Nabi. Dalam islam, seorang hamba sahaya tidak diperkenankan jadi pemimpin. Namun, Rosulullah tetap memerintahkan supaya taat apabila ternyata yang menjadi pemimpin adalah seorang hamba sahaya. Dari wasiat ini, banyak pelajaran yang harus kita pahami. Sunnah para Khulafaur Rosyidin disandingkan dengan sunnah Nabi, menjadi solusi saat terjadi perselisihan. Selain itu, keduanya disebut dengan kata ganti tunggal. Dari wasiat ini, banyak pelajaran yang harus kita pahami. Pernahkah Anda mendengar orang yang membagi bid’ah menjadi Bidah Hasanah dan Bidah Dholalah, atau bahkan ada bidah – bidah yang lain. Padahal Rosulullah mengatakan bahwa setiap bidah itu sesat. Dari wasiat ini, banyak pelajaran yang harus kita pahami.