Kalau memang penanya sudah sadar bahwa itu dosa dan sudah melakukan taubat nasuha maka tidak perlu menceritakan itu ke orang tua mengingat keumuman larangan menceritakan dosa di masa lalu baik itu dengan ucpan atau gerakan. Dalam Salah satu hadits disebutkan:
Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Raslullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Setiap ummatku akan diampuni, kecuali orang-orang yang berterus-terang dengan kemaksiatannya. Diantara sikap berterus-terang dengan kemaksiatan ialah bila seseorang melakukan kemaksiatan pada malam hari, lalu Allah telah menutupi perbuatannya, akan tetapi ia malah berkata pada pagi hari: Wahai fulan, sungguh tadi malam aku telah berbuat demikian dan demikian. Padahal Rabb-Nya telah menutupi perbuatannya, namun ia malah menyingkap tabir Allah (untuk menutupi dosa) dari dirinya." HR. Bukhari no.6069 Dan. Muslim no.2990 Dan yang lainnya
Di sisi lain tidak ada dalil khusus yang mengharuskan seseorang untuk melakukan pengakuan dosa di hadapan orang tuanya. Syariat Islam juga tidak mewajibkan seseorang menceritakan dosanya di masa lalu supaya ia mendapatkan arahan.
Wallahu ta'ala a'lam