Rajinnya suami anda mengikuti kegiatan itu bisa jadi merupakan tanda cintanya kepada Islam. Sebagai istri yang cinta kepada suami seharusnya anda mengarahkannya ke sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan metode yang tepat dan dengan memilih waktu dan momen yang tepat kala menyampaikan masukan. Ajaklah dia mengikuti kajian-kajian asatidzah yang anda perhatikan sesuai dengan karakter suami anda.
Apabila anda terus diam dan tidak menyampaikan kebenaran maka dikhawatirkan anda menyelisihi hadits Nabi berikut:
Barang siapa melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.
Silahkan melihat pembahasan sebelumnya terkait metode menasehati suami di link berikut http://www.salamdakwah.com/pertanyaan/5039-menasehati-suami
Apabila anda diam dan bahkan anda ikut membantu pelaksanaan acara yang menyelisihi sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam maka anda bisa termasuk orang yang melanggar firman Allah ta'ala dalam surat al-Maidah ayat 2:
Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kalian kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
Idealnya, minimal yang terjadi adalah apabila anda sudah menyampaikan kemudian suami belum berkenan menerima nya maka anda tidak ikut dalam membantu kegiatan yang menyelisihi sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Kami mendoakan semoga Allah ta'ala memudahkan anda dalam mengajak suami anda kepada kebaikan.