Pertama-tama kami nasehatkan kepada anda untuk bertaubat kepada Allah ta'ala dengan taubat nasuha dari perbuatan zina yang merupakan dosa besar terhadap Allah ta'ala. Apa yang menimpa anda bisa jadi merupakan hukuman atas dosa besar yang anda perbuat dalam surat an-Nisa' ayat 79:
“Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.”
Allah ta'ala juga berfirman di surat asy-Syuro ayat 30
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian).”
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz pernah ditanya," Apabila seseorang ditimpa suatu penyakit atau bencana buruk pada diri atau hartanya, bagaimana cara mengetahui bahwa bencana yang datang itu sebagai ujian atau kemurkaan Allah?"
Beliau menjawab," Allah 'Azza wa Jalla menguji para hamba-Nya dengan kesenangan dan kesusahan dan dengan kesulitan dan kelapangan. Terkadang Allah menguji mereka untuk menaikkan derajat mereka dan mengangkat kedudukan diri mereka serta melipatgandakan pahala amal kebaikan yang mereka lakukan. Hal itu juga Allah berlakukan pada para nabi dan para rasul 'Alaihimush Shalatu was Salam dan para hamba-Nya yang saleh. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,
"Orang yang paling berat ujiannya adalah para nabi kemudian orang-orang pilihan setelah mereka."
Terkadang Allah menurunkan musibah karena maksiat dan dosa sehingga musibah yang datang adalah azab yang disegerakan. Allah Subhanahu berfirman (asy-Syuro:30),
Dan musibah apa saja yang menimpa kalian maka itu adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian).
Kebanyakan manusia itu lalai dan enggan melakukan kewajiban sehingga musibah yang menimpanya adalah karena dosa dan kelalaiannya dalam menjalankan perintah Allah. Apabila seorang hamba saleh ditimpa cobaan penyakit atau sejenisnya, maka cobaan ini sama dengan ujian yang pernah menimpa para Nabi dan para Rasul untuk mengangkat derajat dan melipatgandakan pahala serta menjadi contoh teladan bagi orang lain dalam kesabaran dan keikhlasan di dalam menerima cobaan. Kesimpulannya adalah bahwa suatu musibah bisa jadi untuk mengangkat derajat dan melipagandakan pahala sebagaimana ujian yang pernah ditimpakan Allah kepada para Nabi dan orang-orang saleh dan bisa jadi ujian itu untuk menghapus amal-amal buruk sebagaimana firman Allah Ta'ala (an-Nisa':123),
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu
Dan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam,"
Tidak ada kegelisahan, kegundahan, keletihan, sakit, kesedihan atau gangguan yang dirasakan seorang Muslim, bahkan duri yang melukainya, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya karena hal-hal tersebut."
Serta sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,"
Barangsiapa diinginkan Allah mendapat kebaikan, maka Dia akan menurunkan musibah."
Ujian juga bisa jadi sebagai azab yang disegerakan oleh Allah karena maksiat dan pelakunya tidak mau segera bertobat sebagaimana hadis dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam bahwasanya ia bersada, "
Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menginginkan keburukan pada hamba-Nya, maka Dia tidak langsung menghukumnya karena dosanya hingga kelak Dia menghukumnya pada hari kiamat." Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi yang menyatakannya sebagai hadis hasan.
https://www.binbaz.org.sa/fatawa/115#ftn2
Berdasarkan keterangan umum dari syaikh Masyhur bin Hasan hafidhohullahu ta'ala terkait musibah yang datag sebagai hukuman, Yang perlu anda laksanakan sekarang adalah
- bertaubat
- beristighfar
- bersabar
- ridho,
- berusaha menambah ketakwaan
- meminta tolong kepada Allah ta'ala
- memperbaiki jalan hidup
- berusaha untuk istiqomah di jalan Allah ta'ala
- berusaha menyesuaikan diri dengan sunnatullah.
Kami nasehatkan pula untuk semangat dalam menuntut ilmu syar'i dan memilih kawan dan lingkungan yang baik. Bisa jadi diantara hikmah dari musibah yang menimpa anda adalah menjauhkan anda dari laki-laki yang tidak baik dari kehidupan anda. Semoga dengan perubahan diri anda menjadi wanita yang menjunjung tinggi aturan syariat, Allah ta'ala berkenan mengkaruniakan kepada anda seorang suami yang sholeh dan mengajak anda untuk taat kepada Allah ta'ala selalu sehingga kebahagiaan dunia dan akhirat bisa terwujud dalam kehidupan anda