وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online, onani diartikan dengan:
ona·ni n pengeluaran mani (sperma) tanpa melakukan sanggama; masturbasi . Silahkan browsing di http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
Apabila yang penanya maksudkan adalah dia akan melakukan onani dengan tangan dia atau alat maka ini hukum asalnya diharamkan, berdasarkan firman Allah ta'ala di surat Al-Mu'minun:
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (٥)إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (٦)فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (٧)
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik (selain itu.pen) itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
Namun apabila ia beronani dengan bantuan istrinya (dengan anggota badan yang dibolehkan), misalnya dengan tangan istri maka itu tidak apa-apa. Berikut ini keterangan dari Ulama'-Ulama' besar dari madzhab yang berbeda-beda.
1. Zakariya al-Anshari:
Dan suami boleh bersenang-senang dengan istrinya dengan semua kesenangan, bahkan ia boleh melakukan onani dengan tangan istrinya. al-Ghuror al-Bahiyyah fi Syarh al-Bahjah al-Wardiyah 4/170
2. Ibnu Hajar al-Haitsami:
Mengeluarkan mani dengan cara selain jimak, baik itu dihukumi haram seperti onani dengan tangan atau hukumnya boleh seperti onani dengan tangan istrinya.
Tuhfatul Muhtaj fi Syarh al-Minhaj wa Hawasyi asy-Syarwani wa al-'Abadi oleh 3/409
3. Abu an-Naja Musa bin Ahmad menuliskan:
Ia boleh beronani dengan tangan istrinya. Kasyyaf al-Qina' 'an Matn al-Iqna' oleh Manshur bin Yunus al-Buhuti 5/188
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم