وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Kaidah menerima kebenaran dari semua orang dan mengambil ilmu dari orang yang tsiqoh tidaklah bertentangan, bahkan keduanya membentuk pola metode pengambilan ilmu yang baik.
Pada kaidah pertama difahami bahwa apabila kita mengetahui sebuah kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya seperti karena ada pengakuan dari ahli di bidangnya (seperti kisah Abu Hurairah yang diberitahu setan fadhilah ayat kursi ketika ia menangkapnya dan hal itu dibenarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam) maka tidak ada masalah menerima kebenaran tersebut.
Pada kaidah kedua difahami bahwa secara asalnya kita harus mencari ilmu dari orang yang tsiqoh karena, kita mencari ilmu karena kita bodoh terhadap sesuatu, dan orang bodoh seperti orang yang tidak tahu jalan. Ketika kita tidak mengetahui jalan maka orang yang bisa dipercaya lebih layak untuk menunjukkan jalan yang benar dibanding orang yang tidak bisa dipercayai baik itu dari sisi ketakwaan atau dari sisi keilmuannya.
والله تعالى أعلم بالحق والصواب