و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Sebaik-baik metode amar ma’ruf-Nahi mungkar adalah metode yang dipakai oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tapi pembahasan detail untuk masalah ini panjang. Sudah ada kitab-kitab yang ditulis tentang metode dakwah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Berikut terjemahan dari Fatwa syaikh Ibnu Baz mengenai metode Amar ma’ruf-Nahi munkar secara ringkas:
Seorang da’I, penyeru kepada kebaikan dan pencegah kemungkaran wajib untuk berilmu dan memiliki dalil sehingga tidak memerintahkan kepada perkara yang menyelisihi syariat dan tidak melarang hal yang disyariatkan.
Mereka juga dalam kegiatan ini wajib untuk berlemah-lembut, meniadakan kekerasan dan meniadakan kalimat-kalimat cabul. Kegiatan ini harus dilaksanakan dengan perkataan yang baik dan penyampaian yang bagus serta lembut. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah ta’ala:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (آل عمران:١٥٩)
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(http://www.binbaz.org.sa/mat/214)
kelembutan adalah cara mencegah kemungkaran yang secara umum efektif, tapi dalam keadaan tertentu seorang penyeru boleh menggunakan kekerasan ketika yakin tidak ada efek buruk yang akan terjadi atau akan ada efek buruk tapi itu kecil. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان. أخرجه مسلم رقم 49
Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran maka hendaknya dia merubah kemungkaran itu dengan tangannya, kalau dia belum mampu maka dengan ucapannya, kalau belum mampu maka dengan hatinya dan ini adalah selemah-lemah Iman.
Wallahu a’lam