Asalnya melakukan perubahan terhadap ciptaan Allah adalah terlarang karena merubah ciptaan Allah ta’ala adalah perintah setan Allah ta’ala berfirman:
..وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ...(النساء :١١٩)
dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya".
(diterjemahkan dari perkataan syaikh Utsaimin di Asy-Syarh Al-Mumti’ ala Zaad Al-Mustaqni’ juz.12 Hal.403)
Tapi kalau pemasangan behel ini untuk menghilangkan Aib atau karena darurat maka boleh melakukan perubahan tersebut, misalnya supaya makanan tidak selalu tersangkut karena susunan gigi yang tidak rata maka itu dibolehkan, dalilnya:
عن عرفجة بن أسعد قال: أصيب أنفي يوم الكلاب في الجاهلية، فاتخذت أنفا من ورق، فأنتن علي «فأمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أتخذ أنفا من ذهب» أخرجه الترمذي رقم 1770و أبو داود رقم 4232 ,حسنه الألباني
Dari Arfajah bin As’ad dia berkata: Hidungku terpotong pada peperangan Kilab saat Zaman Jahiliyah maka aku menggunakan hidung dari perak tapi itu mengeluarkan bau busuk maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan aku untuk menggunakan hidung dari emas.
(Lih. Majmu’ Fatawa wa Rasail Al-Utsaimin juz.17 Hal.49)
Kalau susunan gigi sudah normal dan tidak bermasalah, akan tetapi pemasangan behel hanya untuk mempercantik diri saja maka ini tidak boleh.
وبالله التوفيق