Ada banyak dalil yang menyebutkan tentang wali yang merupakan syarat sahnya pernikahan untuk wanita, akan tetapi di sini kami hanya membawakan sebagian dalil yang dhahirnya menjelaskan urgennya wali.
Pertama:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لا نِكَاح إِلا بوَلِي. أخرجه أبو داود رقم 2085 و الترمذي رقم 1101 وابن ماجه رقم 1880.
Tidak sah nikah, kecuali dengan wali (pihak wanita)
Kedua:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ لَمْ يُنْكِحْهَا الْوَلِيُّ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ. أخرجه ابن ماجه رقم 1879.صححه الألباني
Perempuan manapun yang menikah tanpa izin walinya “maka pernikahannya bathil” (Rasulullah mengulanginya 3 kali)
Ketiga:
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani menceritakan:Ibnu Mundzir menyebutkan bahwasanya tidak diketahui adanya sahabat yang menyelisihinya (bahwa wali merupakan syarat sahnya nikah) Fathul Baari oleh Ibnu Hajar 9/187
Ini menunjukkan Ijma’ sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam atas tidak sahnya nikah tanpa wali.