Memiliki banyak harta namun tetap merasa sengsara..
Punya tabungan dan simpanan tetapi terus kekurangan...
Hati yang bicara, merasa puas atau nestapa.
A. Sungguh Beruntung
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“Sungguh beruntung seseorang yang masuk Islam, dan memperoleh rizki yang cukup serta Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup) atas rizki yang Allah berikan...” (HR Muslim: 1054)
Qana'ah (merasa cukup) merupakan harta berharga yang tak terhingga bagi seorang muslim.
B. Berdoa
Jangan pernah meninggalkan doa.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa melantunkan do’a:
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
"Ya Allah, aku meminta kepadaMu hidayah, ketakwaan, terjaga kehormatan dan kekayaan..." (HR. Muslim no. 2721)
Adapun kekayaan yang dimaksud adalah kaya hati.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Bukanlah kekayaan (yang sejati) dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang senantiasa merasa cukup..” (HR. Bukhari: 6446, Muslim: 1051)
Itulah kekayaan sesungguhnya...
Sebab dua gunung emas pun tak 'kan mampu memenuhi hawa nafsu dan perut rakus manusia...
@sahabatilmu