Mereka beribadah dengan cara menjadikan orang-orang shalih sebagai sekutu dalam berdo'a kepada Allah karena mengharapkan syafa'at mereka di sisi Allah. Mereka menyangka bahwa Allah mencintai perbuatan itu dan bahwa orang-orang shalih yang mati juga menyukai perbuatan itu.
Allah berfirman:
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللَّهِ ۚ
"Mereka menyembah selain Allah apa-apa yang tidak dapat memberikan manfaat tidak pula mudlarat. Mereka berkata, "Mereka-mereka (yang disembah itu) adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah." (Yunus:18)
Allah juga berfirman:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ
"Dan orang-orang yang menjadikan tandingan-tandingan selain Allah berkata, "Kami tidak menyembah mereka kecuali agar mereka mendekatkan diri kami kepada Allah sedekat-dekatnya." (Az Zumar: 3)
Syarah:
Kaum musyrikin apabila ditanya siapa yang menciptakan langit dan bumi? Mereka menjawab, "Allah."
"Lalu mengapa kalian menyembah latta (ia adalah orang shalih yang telah meninggal) ?"
Mereka menjawab, "Kami tidak menyembah mereka kecuali agar mereka mendekatkan diri kami kepada Allah sedekat-dekatnya."
Itulah perbuatan yang Allah ingkari dari kaum musyrikin, mereka meminta syafa'at kepada orang shalih padahal syafa'at itu hanyalah milik Allah saja.
Syafa'at hanya diberikan setelah mendapatkan idzin dan keridlaan Allah Ta'ala.
Sedangkan Allah tidak ridla bila orang-orang shalih yang telah mati itu dijadikan perantara dalam berdo'a kepadaNya.