Memvonis dengan konsekwensi perkataan
Seringkali kita mendengar perkataan saudara kita yang apabila kita ambil konsekwensinya.. Maka perkataan tersebut bermakna tidak baik..
Namun bisa jadi orang yang mengatakannya tidak bermaksud demikian...
Oleh karena itu Umar bin Al Khathab berkata, "Janganlah berburuk sangka dari perkataan yang keluar dari mulut saudaramu, sementara engkau masih mendapatkan padanya makna yang baik."
Syaikh Utsaimin membagi konsekwensi perkataan seseorang menjadi tiga:
1. Bila orang yang mengucapkankannya membenarkan konsekwensi perkataannya tsb.
2. Sebaliknya, ia malah mengingkarinya.
3. Ia diam, tidak menjawab ya atau tidak.
Pada kondisi yang pertama, boleh kita vonis dengan konsekwensi perkataannya.
Pada kondisi kedua, tidak boleh.
Dan yang ketiga, yang rajih adalah tidak boleh, karena ia diam boleh jadi karena tidak tahu atau bingung. Dan ini pula yang dirajihkan oleh Syaikh Abdurrahman As Sa'di.
(Lihat al qowa'id al mutsla).
Bila kita memperhatikan ini..
Maka kita akan terbebas dari berburuk sangka kepada saudara kita sesama muslim..
Wallahu a'lam