Oleh Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri
Pelaku Dosa Paling Gimana Gitu
Pembunuh berdarah dingin, korbannya satu atau dua atau sepuluh atau seratus dua ratus.
Pemabok korbannya keluarga sendiri dan masyarakat sekitarnya saja dan itu terjadi di saat dia mabok saja.
Pencuri, korbannya satu atau dua atau sekeluarga atau dua keluarga.
Koruptor, korbannya banyak tapi yang jelas, semua masyarakat menyadari mereka adalah penjahat dan perusak.
Tapi ada satu dosa yang pelakunya merasa berbuat sesuatu yang legal, wajar dan tanpa merasa dirinya berbuat jahat. Bahkan kebanyakan masyarakat meyakini hal yang sama, wajar dan malah meyakininya sebagai tindakan yang asyiiiiiiik.
Yah, itulah dosa para perokok, mereka berbuat dosa, mengganggu orang lain tanpa merasa dirinya mengganggu, merusak keselamatan orang lain tanpa mengakuinya, bahkan sampaipun banyak tokoh agama yang mengira rokok sarat dengan filosofi "sableng" karena mereka bilang itu semakna dengan "raka'a" alias ruku' dan rokok itu saudara kembarnya.
Ya pokoknya, gimana gitu, gemes rasanya kok dosa, penyakit, merusak, tapi dilegalkan dan dianggap baik, keterlaluan.
Rokok nyata merusak kesehatan pengisapnya, orang sekitarnya, menghabiskan uang, menyebabkan banyak petaka lainnya, ya jelas saja kalau mengisapnya adalah maksiat, menjualnya dosa, dan memproduksi tindak kerusakan.
Hanya ada satu kata:
Hentikan sekarang juga sebelum semuanya terlambat.
Kalau anda berkata:
Susah, maka itu karena anda mengandalkan kekuatan diri sendiri, tapi bila anda memohon pertolongan Allah, maka semuanya mudah.
________________________________
Dipost Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri -hafizhahullah- Arbi'a 26 Ramadhan 1438 H / 21 Juni 2017
🌏 http://www.salamdakwah.com/artikel/4369-dosa-para-perokok