Oleh : Ustadz Abu Riyadl, Lc
Sebuah ujian yang menerpa seorang pendakwah dinul Islam sudah ada sejak zaman pertama...
Dari zaman Nabi hingga hari ini..
Ingatlah bagaimana reaksi orang Quraisy ketika diperingatkan tentang bahayanya syirik....
Cacian bahkan sampai fisik menipa Nabi..
Ingatlah bagaimana reaksi pemerintahan ma'mun ketika imam Ahmad tetap tegak berdiri mengatakan bahwa Alquran kalamullah bukan makhluq...
Cambuk ratusan kali dan penjara yang menimpa imam ahlisunnah Ahmad bin Hanbal..
Ingatlah bagaimana penjara yang menjadi saksi bisu penulisan kitab kitab Syeikh Islam Ibnu Taymiyah dikala dihukum karena fatwa-fatwanya...
Ingatlah bagaimana reaksi orang Makkah dan para qabilah yang mengusir Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ketika mendakwahkan tauhid dan memerangi syirik dan bid'ah...
Ingatlah para senior ustadz salaf di Indonesia yang bahkan sampai di usir dari rumahnya... Berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya dalam dakwah bahkan dari rumah tempat dia bernaung..
Ingatlah masa tahun 90an yang waktu itu cadaran dan cingkrang di kampung seakan hidup di planet lain... Bertetangga tapi serasa hidup di hutan... Menyapa orang tapi seakan yang disapa adalah sebuah patung bisu...
Itulah resiko dan nikmatnya berpegang teguh dengan sunnah...
Sesopan-sopan apapun kita bermuamalah tetap saja ridho seluruh manusia tidak akan pernah didapat...
Sunnatullah...
Ruh itu sudah punya temannya masing-masing...
___________________________________
Dipost Ustadz Abu Riyadl, Lc -hafizhahullah- Tsulasa 1 Rajab 1438 H / 28 Maret 2017 M