Oleh : Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi
Kunci Selamat Di Zaman Fitnah
Abu Ubaidah As Sidawi
Dari Uqbah bin Amir رضي الله عنه bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم,
“Wahai Rasulullah, apa kiat agar selamat?” Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab:
امْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ، وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ
“Jagalah lisanmu, tetaplah di dalam rumahmu, dan menangislah atas segala kesalahanmu.”
(HR. at-Tirmidzi: 2406, Ahmad 5/259, dinyatakan shahīh oleh al-Albani dalam ash-Shahīhah no. 890)
Nabi صلى الله عليه وسلم mengumpulkan tiga perkara yang agung ini agar seorang hamba selamat ketika terjadi fitnah.
Tidak ada keselamatan ketika terjadi fitnah kecuali dengan berpegang pada tiga perkara ini:
1. Menjaga lisan
Sungguh betapa banyak dosa manusia karena lisannya! Dan betapa sering fitnah terjadi karena lisannya! Maka selamatlah orang yang pandai menjaga lisannya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ، فَإِنَّ أَعْضَاءَهُ تُكَفِّرُ لِلِّسَانِ، تَقُولُ:اتَّقِ اللهَ فِينَا، فَإِنَّكَ إِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا، وَأَنْ اعْوَجَجْتَ، اعْوَجَجْنَا
“Jika seorang hamba memasuki pagi hari maka seluruh anggota badan akan mencela lisan. Anggota badan berkata, ‘Takutlah kepada Allah untuk menjerumuskan kami, kami tergantung padamu, jika kamu lurus maka kami akan lurus, jika kamu bengkok maka kami akan ikut bengkok.’.
(Lihat Shahīh at-Targhīb: 2871)
2. Tetap di rumah
Terutama ketika terjadi fitnah, agar bisa selamat di tengah fitnah yang melanda.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ
“Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah yang dijauhkan dari fitnah.”
(HR. Abu Dawud: 4263, dinyatakan shahīh oleh al-Albani dalam al-Misykāh no. 540)
3. Menangislah atas kesalahanmu
Yaitu menghadirkannya, bahwa dirinya banyak berbuat dosa; dosa yang telah lewat atau sekarang, yang dilakukan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, semuanya dia sesali dan menggiringnya untuk taubat kepada Allah سبحانه وتعالى. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah mengajarkan doa:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku seluruhnya, yang kecil maupun yang besar, yang dahulu maupun yang belakangan, yang dilakukan terang-terangan maupun tersembunyi.
(HR Muslim: 483)
___________________________________
Dipost: Tsulasa 1 Rajab 1438 / 28 Maret 2017