Oleh : Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri
Istriku Menikahkanku Dengan Temannya
Kata sebagian orang: istri menerima dimadu bahkan pro aktif mencarikan madu untuk suaminya adalah bagian dari kesetiaan, dan bukti bahwa istrinya benar-benar beriman dengan syariat poligami; lebih sempurna bila siap hidup serumah.
Bagi saya sih; masyaAllah banget gitu kalau ada wanita yang bisa gitu.
Saya tuh cuma heran saja, kok istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ndak ada yang melakukan hal ini ya? Kalau ada yang tahu riwayatnya; tolong dibagi.
Yang ada tuh Ummu Habibah binti Abi Sufyan yang menwarkan adiknya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dinikahi.
Ummu Habibah sangat cemburu bila menyaksikan suami tercintanya menggandeng tangan wanita lain. Namun kalau memang terpaksa harus menyaksikan suaminya menggandeng tangan wanita lain; maka lebih baik tangan saudarinyalah yang beliau gandeng.
Makanya masyaAllah banget deh, bila ada wanita yang iman dan akhlaknya di bawah Ummu Habibah malah pro aktif nawar-nawarkan suaminya kepada wanita lain; seakan tidak memiliki rasa cemburu, ndak bisa mbayangkan gimana cara wanita itu memendam rasa cemburunya.
___________________________________
Dipost Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri -hafizhahullah- Arbi'a 8 Rabi'ul Awwal 1438 / 7 Desember 2016