Oleh : Ustadz Abu Jafar Cecep Rahmat, Lc
Manusia Biasa
Orang yang mengharapkan punya teman sempurna tanpa aib dan kekurangan maka ia akan hidup tanpa teman.
Sebagai manusia biasa yang tidak ma'sum seharusnya bisa menerima orang lain yang juga manusia biasa.
Orang yang tidak bisa menerima kekurangan saudaranya dan menuntut orang lain tidak punya salah adalah orang yang paling celaka dan buruk akhlaknya. Karena secara tidak langsung dia terjebak pada dua hal:
Pertama: Dia menganggap dirinya sempurna dan bukan manusia biasa.
Kedua: Dia sadar dirinya manusia biasa juga banyak salah namun dirinya boleh salah dan orang lain tidak boleh salah. Dirinya boleh lupa namun orang lain tidak boleh.
Kedua sikap di atas adalah kebodohan. Siapakah di antara kita yang mau berfikir.
Maafkanlah saudaramu,
maklumilah ia,
berikan udzur dan
jangan lupa saling menasihati dalam kesendirian.
Bukankah kita juga disikapi demikian? Bukankah kita juga suka diampuni Allah dan dimaafkan manusia?
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri."
Al Hadits
Pesantren Tahfizh Al Hunafa, 23 Shafar 1438 H
Abu Jafar Cecep Rahmat
(Alumni Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran)
___________________________________
Dipost Ustadz Abu Jafar Cecep Rahmat, Lc -hafizhahullah- Arbi'a 23 Shofar 1438 / 23 November 2016