Oleh : Ustadz Aan Chandra Thalib
Cerita Syaikh Anis -hafidzahullah-
[Syaikh Prof. DR. Anis Thahir Jamal Al-Indunisy Hafizhahullah]
Tentang Syaikh Muqbil -rahimahullah-
Semoga Allah merahmati Syaikh Muqbil. Dia datang ke tanah hijaz dengan kemantapan hati, kesungguhannya dalam menuntut ilmu membuahkan hasil yang luar biasa.
Ku ingat dia sempat melakukan pekerjaan kasar yang mungkin dianggap rendah oleh sebagian penuntut ilmu saat ini.
"Aku pernah beberapa kali berjalan kaki bersama beliau menuju Masjid Nabawi.
Dalam perjalanan itu beliau selalu mengeluarkan kertas yang berisi nama-nama ruwat (perawi hadits) untuk dihafalkan. Sehingga beliau akhirnya menjadi orang yang paling tau tentang ruwat."
Aku ingat saat sidang Tesis beliau, ruang sidang saat itu penuh. Dia dikawal ketat oleh aparat dari penjara menuju ruang sidang.
Dosen pembimbing beliau adalah Syaikh Muhammad Sayyid Al-Hakim, seorang profesor berkebangsaan Mesir. Adapun tim pengujinya adalah Syaikh Dhiya' Akram Al-Umary dan Syaikh Muhammad Musthafa Al-A'Dzamy.
Banyak sekali pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga membuat ruang sidang gaduh oleh suara hadirin.
Syaikh Muhammad Sayyid Al-Hakim mengatakan kepada tim penguji, "Jangan banyak-banyak pertanyaannya. Di alam kubur yang begitu dahsyat saja hanya ada tiga pertanyaan, sementara ini hanya urusan dunia, mengapa pertanyaannya begitu banyak..? Pelan-pelanlah."
Seisi ruanganpun kemudian tertawa. Aku tau Syaikh Muhammad Sayyid hanya ingin mendinginkan suasana.
________
Malang 20 Syawwal 1436H
ACT El-Gharantaly
___
📱 Dipost Ustadz Aan Chandra Thalib -hafizhahullah- tgl 20 Syawal 1436 / 5 Agustus 2015