Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”
(Muttafaqun ‘alaih)
Salah satu cara menyelisihi ahli kitab ( yahudi dan nasrani ! )
Makan sahur merupakan penyelisihan terhadap kaum Ahli Kitab. Di dalam agama mereka, makan sahur tidaklah disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam kitab-kitab mereka.
Kita, selaku umat Islam, diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk menyelisihi segala bentuk peribadatan dan amalan yang menjadi kekhususan mereka. Dalil atas perkara ini banyak terdapat di dalam Al Qur`an dan hadits-hadits Nabawi.
Orang yang makan sahur mendapatkan doa dari para malaikat dan pengampunan dari Allah ‘Azza wa jalla.
Dalilnya adalah hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَتَجَرَّعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
“Janganlah kalian tinggalkan ia (sahur) meskipun kalian hanya minum seteguk air.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang melaksanakan sahur.”
[HR. Ahmad (11101). Hadits shahih]
___
📱 Dipost Ustadz Abu Riyadl, Lc -hafizhahullah- tgl 16 Ramadhan 1436 / 3 Juli 2015